By: Rahmawati Sahing

Jumat, 27 Mei 2011

Masuk Pagi, Susah Belajar!

Di usiaku yang juga masih remaja, aku juga sering mengalami yang namanya malas. Malas ngerjain ini itu, termasuk belajar. Apalagi kalo masuk belajarnya pagi. Huh.....  tapi ternyata bukan aku aja yang sering mengalami itu, ternyata remaja yang lain juga banyak yang mengalami itu. Ya, itu aku dapetin setelah nanya-nya beberapa orang teman yang ternyata juga kadang nggak mood belajar kalo masuk pagi. Tapi, kenapa bisa gitu yach?.... Nah, setelah aku searching sambil nanya-nanya Mbah Google akhirnya aku diantarkan pada sebuah website yang membahas kenapa banyak remaja yang mengalami susah belajar saat masuk pagi di sekolah. 
Nah, artikel di website itu isinya kayak gini:

 “Duuh, pagi banget sih masuknya! Coba kalau masuk sekolahnya lebih siang, pasti lebih enak belajarnya.” Teens, sering nggak kita mikir demikian? Well, ternyata keluhan kita ada benarnya lho!

Beda Usia, Beda Siklusnya!
Teens, tahu nggak? Setiap manusia punya jam biologisnya sendiri. Nah, jam biologis inilah yang dapat mempengaruhi kebiasaan tidur kita. Memasuki masa remaja, jam biologis kita akan bergeser lebih lambat1,2. Hasilnya, kita jadi bisa bergadang dan tidur lebih larut dibandingkan sewaktu kita masih anak-anak. Tapi akibatnya, kita jadi susah bangun pagi!

Kenapa Sih Bisa Terjadi?
Para peneliti menunjukkan kalau jam biologis kita dipengaruhi oleh sistem hormon. Memasuki masa puber sampai akhir masa remaja, otak akan memproduksi hormon melatonin dari jam 11 malam sampai jam 8 pagi. FYI, hormon melatonin ini adalah hormon yang membuat kita mengantuk. Nggak heran kita masih ngantuk sampai jam 8 pagi! Karena masih ngantuk, kita jadi nggak konsen belajar pagi-pagi. Belajar jadi nggak optimal deh. Padahal, materi pelajarannya bisa saja keluar pas ujian!

So, Harus Gimana Dong?
Pergeseran jam biologis memang bisa membuat kita mengantuk di pagi hari. Namun, hal ini bisa kita siasati! Salah satunya caranya yaitu dengan tidur lebih awal. Yang penting, usahakan kamu punya waktu tidur 7-9 jam per hari. Kalau kamu mau tidur tapi belum mengantuk, coba pancing si rasa ngantuk dengan tips berikut:
  1. Matikan lampu
    Turns your lights off! Hormon melatonin yang membuat kita ngantuk biasanya diproduksi dalam keadaan gelap3. So, pastiin kamar kamu segelap mungkin supaya kamu bisa cepat tidur.
  2. Minum susu hangat
    Susu hangat ternyata punya efek menenangkan lho! Hal ini dikarenakan kandungan tryptophan dalam susu. Tryptophan adalah asam amino yang membantu kita rileks4. So, minum segelas susu hangat sebelum tidur pasti efektif untuk membuat kamu cepat pulas
3.  Matikan peralatan elektronik
Nggak ingin kan, kebangun tiba-tiba gara-gara HP yang bunyi saat lagi pulas? So, don’t forget to turn you cell off! Pastikan juga kamu sudah mematikan semua peralatan elektronik seperti TV, radio, dan teman-temannya. Pasalnya, walaupun secara fisik kita tertidur, tapi otak kita terus aktif merespon rangsangan-rangsangan yang ada di sekitar kita. Jadi, kalau kita tidur dengan TV menyala, otak kita akan terus aktif merespon rangsangan tersebut walaupun kamu tidak sadar5. Kalau hal ini terus berlanjut, otak jadi nggak bisa beristirahat. Akibatnya, kamu akan terus-menerus merasa capek walaupun sudah tidur 8 jam sehari.
4.  Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan
Kalau kita menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, secara otomatis kita akan merasa lebih rileks. Kita jadi lebih mudah tidur deh!
5.  Olahraga di siang hari
Susah tidur? Coba deh ikut ekskul olahraga seperti basket, voli, atau modern dance! Studi menunjukkan kalau orang yang suka berolahraga lebih mudah tidur di malam hari6. Tapi ingat ya, jangan berolahraga menjelang tidur! Salah-salah kamu jadi terlalu semangat dan nggak bisa beristirahat!


Sumber:
http://www.hilo_teen.com/category/artikel

Kamis, 26 Mei 2011

Dukungan Sistem Informasi di Bidang Pendidikan

A.         Pengertian Informasi
Menurut  Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan datang.
Burch dan Strater menyatakan informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan yang berguna.
Menurut  Andi Kristanto, informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Sedangkan George R. Terry, Ph.D, menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima bagi pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau masa yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut, informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya.
Berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1.      Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2.       Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3.      Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.

4.      Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5.      Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6.      Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jadi, jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.

B.          Manusia sebagai Makhluk yang Butuh Informasi
Pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya. Dalam proses interaksi, manusia melakukan pertukaran informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa informasi merupakan salah satu kebutuhan manusia.
Pada saat ini bagi manusia bukan hanya sandang, pangan, dan papan yang merupakan kebutuhan, tetapi juga informasi merupakan suatu kebutuhan. Dari kebutuhan tersebut terdapat berbagai macam dan ragam kebutuhan manusia akan informasi tersebut. Informasi diperlukan dan digunakan oleh manusia modern untuk bertindak atau mengambil keputusan.
Zaman sekarang adalah zaman serba terbuka, informasi dapat dengan mudah didapatkan kapan dan di mana saja. Misalnya, beragam informasi bisa diperoleh mulai dari media cetak sampai media elektronik. Karena itu tidak salah jika dikatakan bahwa siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia.
Hampir setiap bidang kehidupan manusia tidak terlepas dari kebutuhan akan informasi. Sebagai makhluk sosial yang setiap hari melakukan interaksi, tentunya manusia tidak akan pernah terlepas dari informasi. Tidak ada satupun manusia yang mampu menjalankan aktivitas hidupnya dengan lancar tanpa informasi.
C.         Hubungan Informasi dan Teknologi
Di zaman sekarang informasi memang erat kaitannya dengan teknologi. Sebab, sebagian besar manusia mengakses informasi-informasi yang dibutuhkannya memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Teknologi informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Jadi, secara umum teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi agar menjadi lebih mudah, cepat, luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya dari si pengirim kepada si penerima informasi tersebut.
Pada era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, kebutuhan akan informasi menjadi hal yang sangat penting terutama dalam hal untuk berkomunikasi. Informasi sangat dibutuhkan dalam segala bidang kehidupan manusia, baik itu di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan.
Dengan kecanggihan teknologi berbagai informasi bisa kita peroleh dari berbagai sumber pula. Mulai dari buku, surat kabar, majalah, radio, televisi, video, komputer, dan internet.
Namun, selain memberikan manfaat, kecanggihan teknologi dalam mengakses informasi ternyata memberikan pula dampak yang negatif. Misalnya, munculnya kejahatan jenis baru, mempermudah masuknya nilai-nilai budaya asing yang negatif, penyebaran karya-karya pornografi, dan membuat masyarakat bertindak lebih konsumtif. Hal-hal tersebut timbul karena semakin mudahnya seseorang dalam mengakses informasi.
Oleh karena itu seseorang haruslah pandai-pandai dan lebih selektif dalam memilih informasi yang diberikan dari kecanggihan teknologi dalam mengakses informasi. Agar informasi yang diperoleh dapat lebih bermanfaat dan tidak memberikan dampak negatif baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

D.         Peranan Informasi dalam Mendukung Dunia Pendidikan
Salah satu bidang kehidupan manusia yang tidak terlepas dari peranan informasi adalah pendidikan. Sebuah pendidikan tidak dapat tercipta tanpa adanya dukungan informasi. Informasi berperan begitu penting dalam terciptanya sebuah pendidikan dalam suatu Negara.
Sebuah kurikulum pendidikan yang dibuat dan ditetapkan oleh suatu Negara yang dijadikan pedoman pelaksanaan pendidikan dibuat berdasarkan data-data yang dikumpulkan oleh ahli-ahli kurikulum dari informasi-informasi yang ada. Informasi-informasi yang dikumpulkan oleh ahli-ahli pembuat kurikulum ini bukan hanya diambil dari satu sumber melainkan dari berbagai sumber dengan mempertimbangkan tingkat keakuratan dan kerelevanan informasi-informasi tersebut. Kemudian setelah proses pengumpulan informasi dan data-data yang dibutuhkan, informasi dan data-data itu kemudian diolah sedemikian rupa dengan mempertimbangkan berbagai aspek, kemudian diciptakanlah sebuah kurikulum yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan sebuah Negara.
Selain dalam pembuatan kurikulum, informasi juga sangat berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didiknya. Seorang guru yang melakukan proses mengajar pada peserta didiknya tentunya selalu saling berinteraksi, dan dalam proses saling interaksi inilah terjadi pertukaran informasi dari guru ke peserta didik.
Di era globalisasi seperti sekarang, teknologi juga mempunyai hubungan yang sangat erat kaitannya dalam mengakses sebuah informasi. Salah satunya adalah informasi-informasi yang dibutuhkan bagi proses pendidikan.
Kecanggihan teknologi dalam mengakses informasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka.
Mason R (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi. Tony Bates (1995) mengemukakan bahwa kecanggihan teknologi dalam mengakses informasi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet. Sehingga proses kegiatan pertukaran informasi dari guru ke peserta didik atau sebaliknya semakin mudah dan cepat tanpa adanya keterbatasan dengan tempat dan waktu.
Dengan kecanggihan teknologi dalam mengakses informasi maka dunia memang serasa tanpa batasan lagi. Segala informasi dapat dengan mudah diperoleh dengan sekejap mata. Sehingga dalam proses pendidikan khususnya kegiatan pembelajaran para peserta dapat lebih mudah dalam mencari informasi-informasi untuk menambah pengetahuannya.
Oleh karena itu, berbagai informasi dari berbagai sumber pula, begitu berperan dalam menunjang proses pendidikan. Sebuah proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya dukungan dari berbagai macam informasi.

E.          Memanfaatkan Informasi di Bidang pendidikan
Berbagai macam informasi yang diperoleh dari proses interaksi yang dilakukan oleh seseorang kadang membuat seseorang itu menjadi bingung dengan terlalu banyak dan bervariasinya bentuk informasi yang diperolehnya. Oleh karena itu seseorang harus menjadi lebih selektif dalam memilah informasi-informasi yang ada agar informasi yang didapatkan dapat dimanfaatkan dengan baik ke arah yang lebih positif, dan menghindari dampak negatif dari informasi-informasi kurang dapat dipertanggung jawabkan keakuratan dan kerelevanannya.
Dalam dunia pendidikan, misalnya, seorang siswa yang memperoleh berbagai macam informasi dari mengakses internet mengenai mata pelajaran tertentu terkadang menemui kebingungan saat informasi yang didapatkannya itu terlalu banyak dan mempunyai penjelasan yang berbeda antara informasi yang satu dengan informasi yang lain. Untuk lebih memperjelas kualitas informasi yang diperoleh, mengenai keakuratan dan kerelevanan sebuah informasi yang diperoleh, siswa tersebut bisa lebih memperjelasnya dengan bertanya pada guru mata pelajaran yang bersangkutan atau melakukan diskusi dengan orang lain yang mempunyai pengetahuan tentang informasi tersebut. Sehingga dengan begitu tingkat keakuratan dan kerelevanan dari informasi yang diperoleh menjadi lebih jelas dan si siswa menjadi mengetahui mana informasi yang benar dan mana yang salah.
Dalam memanfaatkan sebuah informasi khususnya di bidang pendidikan, memang harus dilihat dari kualitas informasi tersebut. Untuk mengetahui kualitas dari informasi yang diperoleh tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus:
1.      Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dalam mencerminkan maksudnya.
2.      Tepat pada waktunya, berarti informasi yang diperoleh pada penerima tidak boleh terlambat. Maksudnya informasi yang diperoleh tersebut haruslah informasi yang sesuai saat ini.
3.      Relevan, berarti infomasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Apabila informasi yang diperoleh sudah sesuai dengan ketiga kriteria trsebut maka informasi tersebut bisa dikatakan sudah berkualitas.
Pemanfaatan informasi yang berkualitas khususnya bagi pendidikan sangatlah berperan penting dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan yang didapatkan seseorang. Oleh karena itu, setiap orang haruslah pandai-pandai dalam memilih informasi-informasi yang berkualitas dalam meningkatkan pengetahuannya.