LDR
alias Long Distance Relationship atau
bahasa Indonesianya, hubungan jarak jauh. Biasanya dilakukan oleh pasangan
kekasih yang terpisah jauh karena jarak. Ya… menurutku sih, orang-orang yang
menjalani hubungan seperti ini butuh persiapan mental yang kuat karena tentunya
perlu kesabaran ekstra dalam menjalaninya.
Bukan
perkara gampang saat aku memutuskan untuk LDR dengan pacarku yang sekarang. Aku
sempat diselubungi ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran akan berbagai hal
ketika menjalani hubungan ini. Soalnya banyak orang-orang yang cerita kalo
sebagian pasangan yang LDR gak setia sama pacarnya. Ya… singkatnya, sih
banyakan yang ujung-ujungnya malah jadi selingkuh katanya. Ada juga yang bilang
kalo pasangan yang LDR tuh, gak beda jauh kayak jomblo, gak bisa malam mingguan
bareng, nonton bareng, jalan bareng dan itu bakalan menimbulkan kesirikan sama
orang lain yang pacarannya gak LDR.
Setelah
sedikit depresi memikirkan hal-hal menakutkan tentang LDR, akhirnya aku
memutuskan untuk berkonsultasi pada orang yang menurutku cukup berpengalaman
menjalani hubungan seperti ini. Dan orang itu adalah Uni, dia adalah temanku
yang aku kenal saat mengikuti salah satu bimbingan belajar waktu masih SMU
dulu. Ya, menurutku Uni cukup berpengalaman menjalin LDR dengan pacarnya. Dulu
Uni sempat pacaran dengan seorang tentara yang ditugaskan di Aceh, sementara
waktu itu dia tinggal di Makassar. Dia sukses menjalani hubungannya itu selama
satu setengah tahun sebelum akhirnya dia tahu kalo ternyata tentara itu udah
punya istri dan anak (wah…. wah). Trus Uni juga pernah pacaran sama kakak
kelasnya di SMU yang kemudian jadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi
bergengsi di Australia karena katanya dapat beasiswa, dan alhasil menjadikan
mereka berdua harus LDR. Dan kali ini dia sukses menjalani hubungannya selama
dua tahun sebelum akhirnya dia tahu kalo ternyata pacarnya itu udah dijodohin
sama orang lain. Jadilah Uni galau berbulan-bulan sampai ia bisa move on dan melupakan mantan pacarnya
itu.
Kasus
kedua yang dialami Uni hampir mirip sama yang sekarang aku jalani sekarang LDR
beda benua. Aku di Indonesia dan do’i di Amerika. Kesibukan dan tuntutan
pekerjaan yang harus memisahkan kami berdua sampai jarak sejauh itu.
Jauuuuh….banget!
Hari
itu aku dan Uni janjian di KFC salah satu mall di Makassar. Aku janji traktirin
dia sebagai ganti waktu Ultahku yang kemarin gak sempat mentraktir dia.
“LDR
tuh, nyiksa tau!” kata Uni sambil
mencocol chiken wing-nya ke saos
sambel di depannya. “ Ini pengalaman pertama kamu LDR?” tanya dia.
Aku
Cuma manggut-manggut sambil makan kentang goreng ditemani segelas pepsi.
“Udah
tau resikonya?” Tanya Uni lagi.
Aku
manggut-manggut lagi.
“Kamu
gak takut?! Kalo di sana ternyata dia selingkuh, gimana? Emangnya, kamu bisa
jamin dia setia?”
“Ya,
nggak taulah! Kan, dijalanin aja dulu, Ni!” jawabku ketus. Si Uni melontarkan
pertanyaan-pertanyaan yang sepertinya dia nggak mendukungku untuk LDR-an.
“Iya,
sih! Tapi kamu mesti punya persiapan mental yang cukup kuat buat ngejalanin itu! Dan yang penting sih, kamu
bisa jaga komunikasi sama do’i! Soalnya itu penting banget!”
Setelah
berbincang cukup banyak dan lumayan lama disertai rasa sedikit agak kekenyangan
karena meludeskan makanan yang kami pesan dengan porsi yang lumayan besar,
akhirnya pertemuan kami berdua hari itu berakhir.
Uni
telah memberikan nasehat-nasehatnya yang membuatnya keliatan lebih mirip
nenekku ketimbang temanku. Dari nasehat dan wejangan-wejangan yang dia berikan,
aku menarik beberapa point penting. Pertama, menjalani LDR perlu persiapan
mental yang kuat, soalnya kesabaran bakal diuji. Kedua, menjaga rasa saling percaya. Dan ketiga, menjaga komunikasi agar tetap lancar.
Menjalani
LDR emang gak gampang, butuh persiapan terutama secara psikis. Mudah-mudahan
dengan melakukan segala apa yang dikasi tau oleh Uni, aku bisa tetap langgeng.
Amin! Jangan sampai berakhir kayak kisah-kisahnya si Uni. Amit-amit!
rahma.. yang penting berpikiran positif aja dengan pacar kamu disana yah.. tetap komunikasi.. tetap kirim kabar kamu, keadaan kamu, anggap dia diary kamu, walau tidak dibalas jangan khawatir.. yang penting kamu sudah tuangkan perasaan kamu.. semangat ya.. aku juga lagi ldr sama pacarku.. sama nasib kita kan..
BalasHapusrahma.. yang penting berpikiran positif aja dengan pacar kamu disana yah.. tetap komunikasi.. tetap kirim kabar kamu, keadaan kamu, anggap dia diary kamu, walau tidak dibalas jangan khawatir.. yang penting kamu sudah tuangkan perasaan kamu.. semangat ya.. aku juga lagi ldr sama pacarku.. sama nasib kita kan..
BalasHapusrahma.. yang penting berpikiran positif aja dengan pacar kamu disana yah.. tetap komunikasi.. tetap kirim kabar kamu, keadaan kamu, anggap dia diary kamu, walau tidak dibalas jangan khawatir.. yang penting kamu sudah tuangkan perasaan kamu.. semangat ya.. aku juga lagi ldr sama pacarku.. sama nasib kita kan..
BalasHapus